Dalam permainan bola basket, double dribble adalah salah satu pelanggaran dribbling yang paling sering terjadi, terutama di kalangan pemain pemula. Pelanggaran ini, yang sering kali dilakukan tanpa sengaja, dapat merugikan tim karena berujung pada turnover, yaitu perpindahan kepemilikan bola kepada tim lawan. Memahami apa itu double dribble dan bagaimana menghindarinya adalah langkah fundamental untuk bermain basket secara benar dan efektif.
Double dribble terjadi dalam dua skenario utama. Skenario pertama adalah ketika seorang pemain menggiring bola (memantulkannya ke lantai), kemudian menghentikan dribble-nya dengan memegang bola menggunakan kedua tangan atau satu tangan. Setelah itu, pemain tersebut melanjutkan dribble lagi. Skenario kedua adalah ketika pemain menyentuh bola dengan kedua tangan secara bersamaan saat sedang menggiring bola. Aturan basket menyatakan bahwa begitu seorang pemain menghentikan dribble-nya, mereka harus mengumpan bola kepada rekan setim atau menembak ke ring. Mereka tidak boleh memulai dribble lagi. Seorang wasit biasanya akan meniup peluit dan memberikan isyarat dua tangan di depan dada yang bergerak melingkar untuk menunjukkan pelanggaran dribbling ini.
Kesalahan ini sering terjadi karena kurangnya kontrol bola atau pemahaman yang belum matang tentang aturan dasar dribbling. Pemain pemula, misalnya, mungkin panik saat dijaga ketat oleh lawan dan tanpa sadar menghentikan dribble mereka lalu mencoba melanjutkannya. Atau, mereka mungkin mencoba melakukan dribble di antara kaki atau di belakang punggung, namun bola tidak sengaja tersentuh kedua tangan saat berada dalam kontrol. Untuk menghindari ini, pemain harus melatih kontrol bola secara konsisten, terutama dengan ujung jari dan pergelangan tangan, bukan telapak tangan penuh.
Implikasi dari pelanggaran dribbling ini cukup signifikan dalam sebuah pertandingan. Setiap turnover memberikan kesempatan kepada tim lawan untuk menyerang dan mencetak poin. Dalam pertandingan yang ketat, satu turnover akibat double dribble bisa menjadi penentu kemenangan atau kekalahan. Oleh karena itu, pelatih selalu menekankan pentingnya penguasaan teknik dribbling yang benar dan disiplin. Sebagai contoh, dalam sesi latihan tim basket sekolah Menengah Atas Nusa Bakti pada 19 Juni 2025, pelatih Mayor (Purn.) Harjito memberikan penekanan khusus pada drills dribbling dasar untuk meminimalkan double dribble dan traveling yang masih sering dilakukan oleh pemain muda.
Pada akhirnya, menghindari double dribble adalah indikator penguasaan teknik dasar yang baik. Dengan latihan yang tekun dan pemahaman yang jelas tentang aturan, pemain dapat mengurangi frekuensi pelanggaran ini dan berkontribusi lebih efektif pada permainan tim.