Dalam permainan bola basket, teknik menggiring bola (dribble) adalah fundamental. Namun, banyak pemain, terutama pemula, seringkali melakukan kesalahan fatal dengan dribble terlalu tinggi, bahkan mencapai setinggi pinggang atau lebih. Kesalahan ini bukan sekadar masalah estetika, melainkan celah besar yang dapat dimanfaatkan lawan untuk mencuri bola dan menggagalkan serangan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa dribble terlalu tinggi harus dihindari dan bagaimana cara mengatasinya.
Ketika seorang pemain melakukan dribble terlalu tinggi, bola akan memantul lebih lama di udara, memberikan waktu yang cukup bagi pemain bertahan lawan untuk bereaksi dan merebut bola. Kontrol bola menjadi minim karena bola berada jauh dari jangkauan tangan, membuatnya mudah hilang dari penguasaan. Selain itu, posisi tubuh pemain cenderung tegak saat melakukan Menggiring Bola tinggi, mengurangi keseimbangan dan mempersulit perubahan arah atau kecepatan secara mendadak. Hal ini membuat pemain menjadi target empuk bagi steal lawan.
Idealnya, bola harus dipantulkan serendah mungkin, sekitar setinggi lutut hingga paha bagian bawah, dan tetap berada di bawah kendali jari-jari tangan. Dengan Menggiring Bola yang rendah, bola akan lebih cepat kembali ke tangan, memungkinkan pemain untuk bereaksi lebih cepat terhadap pergerakan lawan. Teknik ini juga memungkinkan pemain untuk menjaga posisi tubuh tetap rendah dan seimbang, yang sangat penting untuk melakukan crossover, spin move, atau akselerasi.
Meningkatkan kemampuan dribble memerlukan latihan yang konsisten dan fokus pada detail. Pemain harus melatih dribble rendah dengan menggunakan ujung jari dan pergelangan tangan, bukan telapak tangan atau lengan. Latihan dengan melihat ke depan (tidak melihat bola) juga esensial untuk meningkatkan kesadaran lapangan. Dalam sebuah sesi pelatihan fundamental basket yang diadakan oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) tingkat provinsi pada hari Sabtu, 8 Juni 2025, pelatih kepala Bapak Indra Sjafri menegaskan, “Penguasaan dribble rendah adalah pondasi. Jika pemain masih dribble terlalu tinggi, mereka akan kesulitan bersaing di level yang lebih tinggi.”
Kesalahan dribble terlalu tinggi ini bukan hanya milik pemain pemula. Terkadang, pemain berpengalaman pun bisa melakukan ini jika berada di bawah tekanan atau kurang fokus. Petugas keamanan yang juga sering bermain basket, seperti Brigadir Rio dari Polsek Metro Tanah Abang, juga mengakui bahwa kesalahan fundamental seperti dribble yang kurang terkontrol seringkali menjadi penyebab utama kehilangan bola dalam permainan amatir. Dengan kesadaran dan latihan yang tepat, pemain dapat memperbaiki kesalahan ini, meningkatkan kontrol bola, dan secara signifikan mengurangi risiko kehilangan penguasaan bola di lapangan.